GUW0GUzoGSOpGSr0TUz9GfY0Gi==

Headline:

Asesmen Awal: Fondasi Pembelajaran yang Efektif

 

📌 Pendahuluan
Asesmen merupakan bagian integral dalam dunia pendidikan yang berfungsi untuk mengetahui perkembangan dan kebutuhan siswa. Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2021), asesmen awal berperan sebagai langkah diagnostik untuk memetakan kondisi siswa sebelum proses pembelajaran dimulai. Hal ini mencakup asesmen kognitif dan non-kognitif, seperti kesejahteraan psikologis serta capaian kompetensi siswa.

🔍 Pentingnya Asesmen Awal
Dalam proses pembelajaran, asesmen awal bertujuan untuk mengidentifikasi kemampuan dasar peserta didik agar strategi pengajaran yang diberikan sesuai dengan kebutuhan mereka. Menurut Black & Wiliam (1998) dalam penelitian mereka tentang asesmen formatif, asesmen awal membantu guru dalam merancang metode pembelajaran yang lebih efektif dan sesuai dengan tingkat kesiapan siswa.

🎯 Jenis-Jenis Asesmen Awal
Berdasarkan data yang disajikan, asesmen awal dapat dikategorikan ke dalam dua aspek utama, yaitu:

Jenis Asesmen Awal Tujuan
Asesmen Kognitif Mengidentifikasi capaian kompetensi siswa, menyesuaikan pembelajaran dengan tingkat pemahaman, serta memberikan kelas remedial bagi siswa yang membutuhkan.
Asesmen Non-Kognitif Memetakan kesejahteraan psikologi dan sosial emosional siswa, memahami gaya belajar, serta mengetahui kondisi keluarga dan latar belakang sosial siswa.

📖 Langkah-Langkah dalam Melakukan Asesmen Awal
Berdasarkan panduan asesmen awal, terdapat lima langkah utama dalam menyusun penerapan asesmen, yaitu:

1️⃣ Menentukan aspek yang ingin dipantau
Guru harus mengidentifikasi aspek kemampuan dasar yang ingin dievaluasi, baik dalam aspek kognitif maupun non-kognitif.

2️⃣ Merancang kegiatan asesmen
Menyusun metode dan alat asesmen yang tepat seperti wawancara, observasi, atau tes diagnostik untuk mengamati perilaku dan keterampilan siswa.

3️⃣ Mengidentifikasi mata pelajaran yang digunakan
Menyesuaikan asesmen dengan bidang studi tertentu untuk mengukur pemahaman konsep siswa.

4️⃣ Mendokumentasikan hasil asesmen
Data yang diperoleh dari asesmen awal harus dicatat dalam lembar observasi untuk analisis lebih lanjut.

5️⃣ Membuat rencana tindak lanjut
Berdasarkan hasil asesmen, guru perlu menentukan strategi pembelajaran yang dapat mendukung kebutuhan siswa secara optimal.

💡 Asesmen Formatif vs Asesmen Sumatif
Selain asesmen awal, terdapat dua jenis asesmen utama lainnya, yaitu asesmen formatif dan sumatif.

Jenis Asesmen Tujuan
Asesmen Formatif Memantau perkembangan siswa dan memberikan umpan balik secara berkala untuk perbaikan proses pembelajaran.
Asesmen Sumatif Menilai pencapaian tujuan pembelajaran sebagai dasar kenaikan kelas atau kelulusan.

👩‍🏫 Rekomendasi Guru dalam Merancang Pembelajaran
Berdasarkan hasil asesmen awal, guru dapat mengembangkan pembelajaran berbasis keterampilan dan numerasi. Misalnya, dalam konteks pembuatan hiasan kepala ondel-ondel, pembelajaran dapat difokuskan pada:

Menguatkan keterampilan praktis seperti membentuk, memotong, dan merekat bahan.
Mengembangkan kemampuan numerasi melalui perhitungan ukuran dan bentuk dalam proses pembuatan hiasan.

📚 Kesimpulan
Asesmen awal merupakan instrumen penting dalam pembelajaran karena membantu guru memahami kondisi siswa dan menyusun strategi pembelajaran yang lebih efektif. Dengan menerapkan asesmen diagnostik yang komprehensif, pembelajaran dapat berlangsung lebih inklusif dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

📖 Daftar Pustaka

  • Black, P., & Wiliam, D. (1998). Assessment and Classroom Learning. Assessment in Education: Principles, Policy & Practice, 5(1), 7-74.
  • Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2021). Panduan Penguatan Literasi dan Numerasi.
Table of contents

0Comments

Special Ads6
Form
Link copied successfully