Pendahuluan
Model pelepasan tanggung jawab secara bertahap merupakan pendekatan pedagogis yang menekankan kolaborasi antara guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Konsep ini berakar pada teori konstruktivisme, yang menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses aktif di mana siswa membangun pemahaman melalui pengalaman langsung. Fisher dan Frey (2008) menyebutkan bahwa model ini memberikan jalan bagi peserta didik untuk mencapai kemandirian belajar melalui tahapan yang terstruktur.
Tahapan dalam Model Pelepasan Tanggung Jawab
Model ini terdiri dari empat tahap utama:
- Pemodelan Guru ("Saya Contohkan")Pada tahap awal, guru menjadi pusat perhatian, memberikan demonstrasi dan menjelaskan konsep secara mendalam. Menurut Vygotsky (1978), ini merupakan bentuk scaffolding yang memberikan dasar kuat untuk siswa memulai pemahaman.
- Instruksi Bersama ("Kita Lakukan Bersama")Di tahap ini, guru dan siswa bekerja bersama. Guru memberikan arahan sambil melibatkan siswa secara aktif. Tahapan ini memungkinkan siswa belajar dari interaksi.
- Praktik Terbimbing ("Kamu Lakukan dengan Bimbingan Saya")Siswa mulai mengambil peran lebih besar dalam pembelajaran dengan arahan minimal dari guru. Tahap ini membantu siswa mengembangkan rasa percaya diri.
- Praktik Mandiri ("Kamu Lakukan Sendiri")Tahap akhir adalah saat siswa bekerja mandiri, menunjukkan bahwa mereka telah menguasai konsep yang diajarkan.
Korelasi dengan Peran Guru dan Siswa
Dalam model ini, peran guru berubah dari fasilitator ke pengamat saat siswa berkembang menjadi pembelajar mandiri. Sebaliknya, siswa bergerak dari pengamat pasif menjadi pembelajar aktif.
Tahapan | Peran Guru | Peran Siswa |
---|---|---|
Pemodelan Guru | Menjelaskan dan memberi contoh | Mengamati dan mencatat |
Instruksi Bersama | Membimbing secara interaktif | Berpartisipasi aktif |
Praktik Terbimbing | Memberikan arahan minimal | Berlatih dengan bimbingan |
Praktik Mandiri | Mengevaluasi dan memberi umpan balik | Mengerjakan tugas secara mandiri |
Manfaat Model Pelepasan Tanggung Jawab
Pendekatan ini menawarkan banyak manfaat:
- Meningkatkan Pemahaman KonsepPemodelan guru memberikan dasar yang kuat, sedangkan praktik mandiri memastikan siswa memahami konsep secara mendalam.
- Meningkatkan KolaborasiInstruksi bersama dan praktik terbimbing mendorong komunikasi antara siswa dan guru, membangun hubungan yang lebih baik.
- Melatih KemandirianPraktik mandiri memberi siswa kepercayaan diri dan kemampuan untuk belajar tanpa bimbingan langsung.
Pendapat Ahli
Fisher dan Frey (2008) menyatakan bahwa pelepasan tanggung jawab secara bertahap memfasilitasi transisi dari pembelajaran terarah ke pembelajaran mandiri, yang esensial dalam pendidikan modern. Sementara itu, Hattie (2012) dalam "Visible Learning" menyoroti pentingnya umpan balik dalam setiap tahap model ini untuk memastikan efektivitas pembelajaran.
Implementasi dalam Kurikulum Sekolah
Untuk mengintegrasikan model ini, sekolah dapat:
- Menyusun pelatihan bagi guru untuk memahami dan menerapkan pendekatan ini.
- Mengembangkan bahan ajar berbasis tahapan.
- Menggunakan teknologi untuk mendukung pembelajaran mandiri.
Kesimpulan
Model pelepasan tanggung jawab secara bertahap adalah pendekatan strategis yang memberikan ruang bagi siswa untuk berkembang menjadi pembelajar mandiri. Dengan implementasi yang tepat, model ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara signifikan.
Daftar Pustaka
- Fisher, D., & Frey, N. (2008). Homework and the gradual release of responsibility: Making responsibility possible. English Journal, 98(2), 40-45.
- Hattie, J. (2012). Visible Learning for Teachers: Maximizing Impact on Learning. London: Routledge.
- Vygotsky, L. S. (1978). Mind in Society: The Development of Higher Psychological Processes. Cambridge, MA: Harvard University Press.
0Comments