Pembentukan tim fasilitator untuk Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan langkah strategis yang harus direncanakan dengan matang. Sebagaimana dijelaskan dalam gambar di atas, peran utama tim fasilitator melibatkan kepala sekolah, koordinator projek, dan fasilitator tiap kelas. Artikel ini akan menjabarkan langkah-langkah dan pertimbangan penting dalam membentuk tim fasilitator, serta memberikan perspektif ahli dan sumber terpercaya.
Tahapan Membentuk Tim Fasilitator
-
Peran Kepala SekolahKepala sekolah memiliki tanggung jawab utama dalam menyusun visi dan perencanaan strategis terkait pelaksanaan projek. Sebagai pemimpin, kepala sekolah memastikan bahwa kegiatan projek sesuai dengan visi pendidikan sekolah. Selain itu, kepala sekolah bertugas menyediakan sumber daya yang dibutuhkan, baik dalam bentuk waktu, dana, maupun dukungan kebijakan.
-
Koordinator ProjekKoordinator projek bertugas sebagai penghubung antara kepala sekolah dan fasilitator kelas. Ia memimpin proses koordinasi, memastikan kolaborasi antartim, dan menyusun modul yang relevan. Koordinator juga berperan dalam melaksanakan asesmen dan evaluasi yang menyeluruh terhadap keberhasilan projek.
-
Fasilitator KelasFasilitator di tingkat kelas memiliki peran operasional yang penting. Mereka bertugas memandu peserta didik dalam memahami dan melaksanakan projek, menyesuaikan metode pembelajaran dengan kebutuhan siswa, dan memastikan tujuan projek tercapai.
Aspek Penting dalam Pemilihan Tim
Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memilih tim fasilitator meliputi:
- Pengalaman dan KompetensiPilihlah pendidik dengan pengalaman mengelola kegiatan berbasis projek dan memiliki keterampilan komunikasi yang baik.
- Keseimbangan Beban KerjaTugas koordinator projek harus disesuaikan dengan jumlah tanggung jawab lain yang diemban.
- Kemampuan KolaborasiTim fasilitator harus mampu bekerja sama lintas mata pelajaran untuk menciptakan integrasi pembelajaran yang optimal.
Prinsip Dasar dalam Membentuk Tim
Merujuk pada prinsip-prinsip Projek Profil Pelajar Pancasila (holistik, kontekstual, berpusat pada peserta didik, dan eksploratif), pembentukan tim fasilitator harus:
- Mengintegrasikan perspektif lintas disiplin ilmu.
- Mengutamakan kebutuhan dan karakteristik peserta didik.
- Membuka ruang eksplorasi bagi siswa dan pendidik untuk berinovasi.
Contoh Struktur Tabel Perencanaan
Tahapan | Kegiatan Utama | Tanggung Jawab | Hasil yang Diharapkan |
---|---|---|---|
Pembentukan Tim | Menentukan anggota tim | Kepala Sekolah | Tim fasilitator terbentuk |
Penyusunan Modul | Merancang tema dan konten projek | Koordinator Projek | Modul pembelajaran tersedia |
Pelaksanaan Projek | Mengarahkan siswa melaksanakan kegiatan | Fasilitator Kelas | Projek selesai dengan hasil baik |
Evaluasi dan Refleksi | Melakukan asesmen dan refleksi bersama | Semua Pemangku Kepentingan | Laporan projek dan rencana tindak lanjut |
Pendapat Ahli
Menurut Suherman (2020), keberhasilan sebuah projek berbasis pembelajaran terletak pada kolaborasi yang erat antara pengambil kebijakan dan pelaksana. Dengan demikian, kepala sekolah dan fasilitator harus memiliki komunikasi yang intensif untuk menjamin kelancaran program.
Selain itu, John Dewey dalam teorinya tentang pengalaman pendidikan menekankan bahwa pembelajaran berbasis projek memungkinkan siswa belajar melalui pengalaman nyata, yang relevan dengan Projek Profil Pelajar Pancasila.
Kesimpulan
Pembentukan tim fasilitator merupakan kunci keberhasilan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Dengan melibatkan semua pihak secara strategis, projek ini dapat berjalan secara efektif dan menghasilkan siswa yang berkarakter sesuai nilai-nilai Pancasila.
Referensi:
- Suherman, M. (2020). Manajemen Projek dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
- Dewey, J. (1938). Experience and Education. New York: Kappa Delta Pi.
- Permendikbudristek No. 262/M/2022.
0Comments