Meningkatkan kemampuan literasi masyarakat, khususnya siswa, menjadi bagian penting dari sistem pendidikan. Salah satu pendekatan yang diterapkan adalah perjenjangan buku atau book leveling. Konsep ini bertujuan untuk menyediakan buku yang sesuai dengan tahapan perkembangan psikologis, kemampuan kognitif, dan usia pembaca.
Tahapan Perjenjangan Buku
Perjenjangan ini dibagi menjadi delapan jenjang, dimulai dari Prabaca hingga Membaca Kritis. Berikut penjelasan tiap jenjangnya:
- Prabaca 1 (Setara PAUD Tingkat Awal, 1–3 Tahun)Buku dalam jenjang ini dirancang untuk merangsang perkembangan sensorik dan motorik melalui gambar sederhana, teks pendek, serta elemen visual yang menarik.
- Prabaca 2 (Setara PAUD Tingkat Lanjut, 4–6 Tahun)Jenjang ini fokus pada buku yang membantu anak mengenal lingkungan sekitar melalui cerita bergambar yang lebih terstruktur.
- Membaca Dini (Setara SD Kelas 1, 6–7 Tahun)Buku pada jenjang ini bertujuan untuk memperkenalkan pengenalan huruf dan kata, mempersiapkan anak untuk membaca kalimat sederhana.
- Membaca Awal (Setara SD Kelas 2–3, 7–9 Tahun)Jenjang ini dirancang untuk mendorong kemampuan membaca kalimat kompleks, memahami isi cerita, serta menstimulasi minat terhadap bacaan fiksi dan nonfiksi.
- Membaca Lancar (Setara SD Kelas 4–6, 10–12 Tahun)Buku pada tahap ini memperkenalkan konsep logika dan pemahaman mendalam melalui teks naratif yang lebih panjang serta teks informatif.
- Membaca Lanjut (Setara SMP, 13–15 Tahun)Fokus pada penguasaan bacaan ilmiah populer, buku dengan tema yang merangsang pemikiran kritis, dan pengembangan wawasan umum.
- Membaca Mahir (Setara SMA, 16–18 Tahun)Jenjang ini membantu siswa memahami teks akademik, bacaan yang bersifat teknis, dan pengembangan argumen kritis.
- Membaca Kritis (Setara Perguruan Tinggi, 18 Tahun ke Atas)Buku pada tahap ini mencakup karya ilmiah, artikel jurnal, dan bacaan yang memerlukan interpretasi mendalam untuk penguasaan konsep kompleks.
Keuntungan Perjenjangan Buku
Pendekatan perjenjangan buku membantu pembaca menyesuaikan kemampuan membaca dengan jenis buku yang tersedia, sehingga mereka dapat:
- Mengembangkan kemampuan literasi secara bertahap.
- Menguasai keterampilan membaca sesuai usia dan tingkat pendidikan.
- Mempertahankan minat membaca dengan menyediakan buku yang relevan dan menarik.
Tantangan Implementasi
Beberapa tantangan yang sering muncul dalam penerapan perjenjangan buku adalah kurangnya akses ke buku berkualitas, khususnya di daerah terpencil, serta kesadaran guru dan orang tua dalam memanfaatkan buku sesuai jenjang.
Pusat Perbukuan, Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, telah merumuskan pedoman perjenjangan buku sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Upaya ini diharapkan mampu menjawab tantangan dalam mengembangkan literasi masyarakat Indonesia.
Penutup
Perjenjangan buku merupakan strategi penting untuk menciptakan generasi pembaca yang kompeten. Dengan menyediakan buku yang sesuai dengan kebutuhan pembaca, upaya ini diharapkan dapat meningkatkan budaya membaca secara menyeluruh.
Daftar Pustaka
- Pusat Perbukuan, Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan. (2019). Pedoman Perjenjangan Buku. Jakarta: Kemendikbud.
- Cremin, T., Mottram, M., Collins, F., Powell, S., & Safford, K. (2014). Building Communities of Engaged Readers: Reading for Pleasure. Routledge.
0Comments