Secara umum, proses perkembangan dapat diartikan sebagai runtutan perubahan yang terjadi dalam perkembangan sesuatu. Adapun maksud kata proses dalam perkembangan siswa ialah tahapan-tahapan perubahan yang dialami seorang siswa, baik yang bersifat jasmaniah maupun yang bersifat rohaniah. Proses dalam hal ini juga berarti tahapan perubahan tingkah laku siswa,baik yang bisa diamati maupun tidak.
Proses bisa juga berarti cara terjadinya perubahan dalam diri siswa atau respons yang ditimbulkan oleh siswa tersebut. Proses perkembangan dengan pengertian seperti ini menurut Hurlock (1990) merupakan perubahan-perubahan yang berhubungan dengan perkembangan (developmental changes). Perkembangan manusia, menurut Hurlock, tak pernah statis atau berhenti, karena perubahan-perubahan senantiasa terjadi dalam dirinya dalam berbagai kapasitas (kemampuan) baik yang bersifat biologis maupun yang bersifat psikologis.
Secara global, seluruh proses perkembangan individu sampai menjadi person (dirinya sendiri) berlangsung dalam tiga tahapan.
1. tahapan proses konsepsi (pembuahan sel ovum ibu oleh sel sperma ayah).
2. tahapan proses kelahiran (saat keluarnya bayi dari rahim ibu ke alam dunia).
3. tahapan proses perkembangan individu bayi menjadi seorang pribadi yang khas (development or selflsood).
Seorang guru sebaiknya memahami tugas perkembangan peserta didik karena akan membantu Anda untuk bersikap lebih bijaksana.Tugas perkembangan menurut Havighurst pada masa anak akhir (Hurlock, 1990dan Rifai 1997) adalah tugas-tugas yang harus dipecahkan dan diselesaikan oleh setiap individu pada setiap periode perkembangannya agar supaya individu tersebut menjadi bahagia.Misalnya belajar berjalan pada saat usia tertentu apabila berhasil akan menjadi bahagia dan mempengaruhi tugas perkembangan berikutnya.Ada hal yang pasti bahwa setiap fase atau tahapan penkembangan kehidupan manusia senantiasa berlangsung seiring dengan kegiatan belajar. Kegiatan belajar dalam hal ini tidak berarti merupakan kegiatan belajar yang ilmiah. Tugas belajar yang muncul dalam setiap fase perkembangan merupakan keharusan universal dan idealnya berlaku secara otomatis, seperti kegiatan belajar berjalan pada fase perkembangan tertentu yang lazim terjadi pada manusia normal. Di samping itu, hal-hal lain yang juga menimbulkan tugas-tugas perkembangan tersebut adalah:
1) karena adanya kematangan fisik tertentu pada fase perkembangan tertentu;
2) karena adanya dorongan cita-cita psikologis manusia yang sedang benkembang itu sendiri;
3) karena adanya tuntutan kultural masyarakat sekitar.
Dalam rangka memfungsikan tahap-tahap perubahan yang menyertai perkembangannya manusia harus belajar melakukan kebiasaan-kebiasaan tertentu umpamanya kebiasaan belajar berjalan dan berbicara pada rentang usia 1-2 tahun. Belajar melakukan kebiasaan-kebiasaan tertentu pada saat atau masa perkembangan yang tepat dipandang berkaitan langsung dengan tugas-tugas perkembangan berikutnya.
Havighurst (Hurlock, 1990) membagi tugas-tugas perkembangan sepanjang rentang kehidupan atas tugas-tugas perkembangan pada masa bayi dan awal masa kanak-kanak, akhir masa kanak-kanak, masa remaja, awal masa dewasa, masa usia pertengahan,dan masa tua.
Tugas-tugas perkembangan tersebut seyogianya selalu diperhitungkan secara cermat oleh para orangtua dan guru sebagai sesuatu yang harus terjadi secara alamiah dan tepat pada waktunya. Perhatian orangtua dan juga guru (khususnya untuk fase masa sekolah) amat diperlukan.
Tugas-tugas perkembangan pada fase masa sekolah ini meliputi kegiatan-kegiatan belajar sebagai berikut :
1. Belajar memakan makanan keras, misalnya mulai dengan bubur susu, bubur beras, nasi, dan seterusnya.
2. Belajar berbicara, misalnya mulai dengan menyebut kata ibu, ayah, dan nama-nama benda sederhana yang ada di sekelilingnya.
3. Belajar mengendalikan pengeluaran benda-benda buangan dari tubuhnya, misalnya mulai dari meludah, kencing,membuang ingus dan sebagainya.
4. Belajar membedakan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan, dan bersopan santun seksual.
5. Mencapai kematangan untuk belajar membaca dalam arti mulai siap mengenal huruf, suku kata dan kata-kata tertulis menjadi kalimat.
6. Belajar mengadakan hubungan emosional selain dengan ibunya, dengan ayah, saudara kandung, dan orang-orang di sekelilingnya.
7. Belajar membedakan antara hal-hal yang baik dengan yang buruk, juga antara hal-hal yang benar dan salah, serta mengembangkan atau membentuk kata hati (hati nurani).
Adapun tugas-tugas perkembangan lainnya yang berkaitan dengan psikomotorik meliputi kegiatan belajar dan mengembangkan hal-hal sebagai berikut :
1. Belajar keterampilan fisik yang diperlukan untuk bermain, seperti lompat jauh, loncat tinggi, mengejar, menghindari kejaran, dan seterusnya.
2. Membina sikap yang sehat (positif) terhadap dirinya sendiri sebagai seorang individu yang sedang berkembang, seperti kesadaran tentang harga diri (self-esteem) dan kemampuan diri (self efficacy).
3. Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya sesuai dengan etika moral yang berlaku di masyarakatnya.
4. Belajar memainkan peran sesuai jenis kelamin.
5. Mengembangkan dasar-dasar keterampilan membaca, menulis, dan berhitung.
6. Mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan kehidupan sehari hari.
7. Mengembangkan kata hati, moral dan skala nilai yang selaras dengan keyakinan dan kebudayaan yang berlaku di masyarakatnya.
8. Mengembangkan sikap objektif/lugas baik positif maupun negatif terhadap kelompok dan lembaga kemasyarakatan.
9. Belajar mencapai kemerdekaan atau kebebasan pribadi sehingga menjadi dirinya sendiri yang independen (mandiri) dan bentanggung jawab.
Sumber : Resume dari berbagai Buku Ajar dan Sumber
0Comments