PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Unesco (1979) mendefinisikan pendidikan adalah komunikasi terorganisasi dan berkelanjutan yang dirancang bangun untuk menumbuhkan belajar. Sejalan dengan itu Smith(1982) mengemukakan bahwa pendidikan adalah kegiatan sistemik untuk menumbuhkembangkan belajar. Berdasarkan penelitian tersebut maka pendidikan, selain bertujuan untuk terwujudnya perubahan perilaku peserta didik dalam ranah kognisi, afeksi, psikomotorik, dan aspirasi setelah mengikuti pembelajaran, melainkan pula untuk tumbuh kembangnya budaya belajar. Budaya belajar inilah yang hendaknya merupakan bagian dari peseta didik atau lulusan lembaga pendidik sehingga mereka mampu belajar untuk mengetahui (larning how to now), belajar untuk belajar (learning how to learn, to relearn, to unlearn), belajar untuk mengerjakan sesuatu (learning how to do), belajar untuk memecahkan masalah (learning how to solve problems), belajar untuk hidup bersama (learning how to live together), dan belajar untuk kemajuan kehidupan (learning how to be) (Sudjana, 2006).
Tujuan pendidikan di atas dapat tercapai secara efektif apabila terjadi kerjasama yang baik dari semua pihak. Hal ini berarti bahwa keterpaduan dalam semua unsur pendidikan sangat penting untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan keterpaduan ini diharapkan terbentuknya pribadi yang ulat dan utuh. Selain itu, prinsip keterpaduan ini hendaknya juga diterapkan dalam proses pembelajaran, baik di dalam interaksi antara siswa dan guru mapun antara teori dan praktek.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja prinsip-prinsip untuk mencapai keterpaduan?
2. Mengapa prinsip untuk mencapai keterpaduan itu penting?
3. Bagaimana contoh pembelajaran terpadu?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui prinsip-prinsip untuk mencapai keterpaduan.
2. Untuk mengetahui alasan prinsip mencapai keterpaduan itu penting.
3. Untuk mengetahui contoh pembelajaran terpadu.
Download and Full Post Klik Disini
0Comments