BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Saat
ini keberadaan laboratorium matematika di tingkat sekolah dasar sangat terbatas
bahkan bisa dikatakan jarang. Hal ini disebabkan karena laboratorium masih
dipandang kurang berguna. Keberadaan sebuah laboratorium berguna atau tidak
tergantung pada pengelolaannya. Jika laboratorium dibiarkan sebagai sebuah
ruangan kosong maka laboratorium itu memang tidak berguna tetapi lain cerita
jika laboratorium itu dipenuhi dengan alat-alat peraga yang mendukung
pembelajaran matematika.
Keberadaan
laboratorium sebagai tempat praktikum dangat diperlukan untuk peningkatan
ketrampilan peserta didik. Pelaksanaan kegiatan praktikum dilakukan dengan
pemberian pengalaman belajar kepada peserta didik, agar peserta didik dapat
berinteraksi dengan bahan-bahan pelajaran dan pengamatan gejala secara
langsung.
Keberadaan
laboratorium dapat menigkatkan ketrampilan peserta didik apabila digunakan
secara efisien. Laboratorium mampu menjadi faktor penunjang keberhasilan proses
belajar mengajar apabila alat-alat dan bahan praktikum tertata dengan
sistematis serta jumlah dan jenisnya sesuai dengan tuntutan kurikulum.
B.
Rumusan Masalah
Rumusan
masalah dari makalah ini adalah :
1. Bagaimanakah
pengertian dari laboratorium matematika?
2. Bagaimanakah
fungsi dari laboratorium matematika?
3. Bagaimanakah penerapan laboratorium matematika?
C. Tujuan
Tujuan
dari pembuatan makalah ini adalah :
1) Untuk mengetahui hakekat dari
laboratorium matematika.
2) Untuk mengetahui fungsi dari
laboratorium matematika.
3) Untuk mengetahui penerapan dari
laboratorium matematika.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian laboratorium matematika
Laboratorium dapat diartikan dari kata “Laboratory” seperti
pada kamus Wellester’s yaitu “Abuilding or room in wich scientific experiments
are conducted or where drugs science explosive are tested and compounded”.
Menurut menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.: 134/0/1983,
tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pendidikan Tgl. 5 Maret 1983, yang
dimaksud dengan Laboratorium adalah sebagai berikut :
Laboratorium/studio adalah sarana penunjang jurusan dalam
study yang bersangkutan, dan sumber unit daya dasar untuk pengembangan ilmu dan
pendidikan. Dalam pendidikan laboratorium adalah tempat proses belajar mengajar
melalui metode praktikum yang dapat menghasilkan praktikum hasil pengalaman
belajar. Dimana siswa berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan untuk
mengobservasi gejala-gejala yang dilengkapinya secara langsung. Praktikum
didalam pendidikan dapat diartikan sebagai suatu metode mendidik untuk belajar
dan mempraktekkan segala aktifitas dalam proses belajar mengajar untuk
menguasai suatu keahlian.
Dengan demikian laboratorium merupakan tempat proses belajar
mengajar melalui metode praktikum, yang dapat menghasilkan pengalaman belajar.
Disini kita sering terasing dengan berbagai alat dan pelajaran/praktikum dalam
rangka pengusahaan suatu keahlian. Ketrampilan menurut NEWBERY (1958) manfaat
dari metode praktikum adalah :
Ø Pengetahuan dipelajari melalui
kontak secara langsung dengan alat-alat dan bahan/science.
Ø Kebebasan individu dilaksanakan
sebagai dasar dalam belajar.
Ø Merujuk minat dalam mengantisipasi
dan menggunakan kata-kata ungkap-annya sebagaimana objeknya.
Ø Mengembangkan karakter intelektual
dan moral siswa.
Ø Memupuk sikap untuk
melakukanpenelitian dalam memecahkan masalah.
2. Fungsi Laboratorium
Menurut Sukarso (2005), secara garis
besar laboratorium dalam proses pendidikan adalah sebagai berikut:
i.
Sebagai tempat untuk berlatih mengembangkan keterampilan
intelektual melalui kegiatan pengamatan, pencatatan dan pengkaji gejala-gejala
nyata.
ii.
Mengembangkan keterampilan motorik siswa. Siswa akan
bertambah keterampilannya dalam mempergunakan alat-alat media yang tersedia
untuk mencari dan menemukan kebenaran.
iii.
Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakekat
kebenaran ilmiah dari sesuatu objek dalam lingkungn alam dan sosial.
iv.
Memupuk rasa ingin tahu siswa sebagai modal sikap ilmiah
seseorang calon ilmuan.
v.
Membina rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan dan
pengetahuan atau penemuan yang diperolehnya.
Lebih jauh dijelaskan dalam Anonim
(2003), bahwa fungsi dari laboratorium adalah sebagai berikut :
a. Laboratorium sebagai sumber belajar
Tujuan pembelajaran fisika dengan banyak variasi dapat
digali, diungkapkan, dan dikembangkan dari laboratorium. Laboratorium sebagai sumber
untuk memecahkan masalah atau melakukan percobaan. Berbagai masalah yang
berkaitan dengan tujuan pembelajaran terdiri dari 3 ranah yakni: ranah
pengetahuan, ranah sikap, dan ranah keterampilan/afektif.
b. Laboratorium sebagai metode
pembelajaran
Di dalam laboratorium terdapat dua metode dalam pembelajaran
yakni metode percobaan dan metode pengamatan
c. Laboratorium sebagai prasarana
pendidikan
Laboratorium sebagai prasarana pendidikan atau wadah proses
pembelajaran. Laboratorium terdiri dari ruang yang dilengkapi dengan berbagai
perlengkapan dengan bermacam-macam kondisi yang dapat dikendalikan, khususnya
peralatan untuk melakukan percobaan.
3. Peranan Laboratorium Sekolah
Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) guru sangat dituntut dalam kreatifitas membuat alat-alat
sederhana yang mampu menjelaskan teori dan konsep pelajarannya, sesuai dengan
peralatan yang ada dan kondisi daerahnya agar tervisualisasi sehingga mudah
dipahami dan dimengerti siswanya. Untuk itu peranan laboratorium fisika menjadi
sangat penting, karena laboratorium merupakan pusat proses belajar mengajar
untuk mengadakan percobaan, penyelidikan atau penelitian (Ar1, 2007).
Adapun peranan laboratorium sekolah antara lain :
i.
Laboratorium sekolah sebagai tempat timbulnya berbagai masalah
sekaligus sebagai tempat untuk memecahkan masalah tersebut.
ii.
Laboratorium sekolah sebagai tempat untuk melatih
keterampilan serta kebiasaan menemukan suatu masalah dan sikap teliti.
iii.
Laboratorium sekolah sebagai tempat yang dapat mendorong
semangat peserta didik untuk memperdalam pengertian dari suatu fakta yang
diselidiki atau diamatinya.
iv.
Laboratorium sekolah berfungsi pula sebagai tempat untuk
melatih peserta didik bersikap cermat, bersikap sabar dan jujur, serta berpikir
kritis dan cekatan.
v.
Laboratorium sebagai tempat bagi para peserta didik untuk
mengembangkan ilmu pengetahuannya (Emha, 2002).
4. Pengelolaan Laboratorium
Selama ini pengelolaan laboratorium
sekolah belum dapat dilakukan sebagaimana mestinya. Bahkan terkesan ruang
laboratorium yang dibangun tidak berfungsi. Tidak sedikit ruangan yang dibangun
bagi kegaiatan laboratorium sekolah ada yang berubah fungsi. Tentu saja hal
tersebut sangat disayangkan dan merugikan.
Banyak faktor-faktor yang
menyebabkan bergesernya laboratorium sebagai tempat untuk mengamati, menemukan,
dan memecahkan suatu masalah manjadi ruang kelas ataupun gudang, antara lain :
1. Kurangnya
kemampuan dalam mengelola laboratorium sekolah.
2. Kurangnya pemahaman terhadap
makna dan fungsi laboratorium sekolah serta implikasinya bagi pengembangan dan
perbaikan sistem pembelajaran IPA. Ironisnya keberadaan laboratorium sekolah
dianggap membebani sehingga jarang dimanfaatkan sebagai mana mestinya.
3. Terbatasnya kemampuan guru dalam penguasaan mata
pelajaran.
4. Belum meratanya pengadaan dan
penyebaran alat peraga sehingga menyulitkan bagi pusat kegiatan guru untuk
menjalankan fungsi pembinaannya kepada para guru (Emha, 2002).
Berdasarkan hasil pemantauan
Direktorat Pendidikan Menengah Umum dan Inspektorat Jendral dalam Anonim (2003),
Laboratorium IPA-Fisika yang pemanfaatan dan pengelolaannya sebagai sumber
belajar yang belum optimal atau tidak digunakan disebabkan oleh berbagai faktor
antara lain:
§ Kemampuan dan penguasaan guru
terhadap peralatan dan pemanfaatan bahan praktek masih belum memadai
§ Kurang memadai baik secara kualitas
maupun kuantitas tenaga laboratorium
§ Banyak alat-alat laboratorium dan
bahan yang sudah rusak yang belum diadakan kembali
§ Tidak cukupnya/terbatasnya alat-alat
dan bahan mengakibatkan tidak setiap siswa mendapat kesempatan belajar untuk
mengadakan eksperimen.
Kelengkapan Alat Dan Bahan
Dalam proses belajar mengajar
diperlukan berbagai peralatan yang memadai untuk menunjang kelancaran
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini alat peraga mempunyai peranan
yang sangat penting bahkan dapat menentukan berhasil atau tidaknya kegiatan
proses belajar mengajar. Secara garis besar alat peraga, ada yang mudah dibuat
dan ada yang sukar dibuat. Alat yang mudah dibuat dinamakan alat peraga
sederhana karena dapat menggunakan bahan murah dan mudah didapat dari
lingkungan sekitar dan dapat pula dibuat sendiri oleh guru atau bersama-sama
dengan peserta didik. Penggunaan dan pembuatan alat peraga sederhana dapat
merangsang kreativitas para guru atau peserta didik untuk mengembangkan
kemampuannya dalam membuat alat peraga, sedangkan alat yang sukar akan
dibuatkan oleh instansi yang memerlukan dan kemudian disebarkan ke sekolah
(Emha, 2002).
Adapun administrasi alat praktek
laboratorium menurut sukarso (2005), terdiri dari beberapa bagian antara lain :
v Kartu stok adalah untuk mengetahui
jumlah alat/bahan yang tersedia di laboratorium dan tempat penyimpanannya
v Buku inventaris, memuat catatan
tentang jumlah semua macam barang yang ada di laboratorium termasuk perabot
laboratorium
v Daftar alat/bahan sesuai LKS
v Buku harian kegiatan laboratorium
berguna untuk merekam semua kejadian dalam kegiatan laboratorium
v Label, memuat kode alat, nama alat
dan jumlah alat dan keterangan mengenai kondisi alat tersebut
v Format permintaan alat/bahan,
biasanya diisi oleh guru bila akan melaksanakan kegiatan laboratorium dan
diberikan kepada laboran sebelum kegiatan dilakukan
v Jadwal kegiatan laboratorium.
5. Pelaksanaan Kegiatan Praktikum
Fisika
Untuk melaksanakan kegiatan di
laboratorium fisika perlu perencanaan yang sistematis agar dapat dicapai tujuan
pembelajaran secara optimal. Kegiatan praktikum fisika dapat dilaksanakan di
dalam laboratorium atau di luar laboratorium (di lapangan), tergantung pada
kepentingannya di dalam membahas konsep dan subkonsep. Dalam hal ini guru
fisika dengan pertimbangannya dapat mengetahui alat mana yang dapat di bawa ke
lapangan dan mana yang harus ada di laboratorium atau tidak mungkin di bawa ke
luar.
Dalam anonim (2003), Langkah-langkah
praktis pelaksanaan kegiatan laboratorium fisika adalah sebagai berikut :
ü Guru pada awal tahun pelajaran dan
semester sebaiknya menyusun program semester yang ditanda tangani oleh kepala
sekolah. Tujuannya untuk mengidentifikasi kebutuhan alat/bahan serta menyusun
jadwal dan untuk keperluan supervisi bagi kepala sekolah.
ü Setiap akan melaksanakan kegiatan
laboratorium, guru sebaiknya mengisi format permintaan/peminjaman alat/bahan
kemudian diserahkan kepada penanggung jawab teknis laboratorium atau laboran.
Ini diperlukan untuk mempersiapkan alat/bahan serta mengecek fungsi tiap-tiap
alat.
ü Di laboratorium, guru tidak hanya
memberikan bimbingan kepada siswa untuk melakukan eksperimen, tetapi guru dapat
pula menyampaikan konsep atau subkonsep non eksperimen, yang memerlukan alat
bantu, misalnya cara menggunakan osiloskop.
ü Kegiatan di lapangan juga dapat
dilakukan yang merupakan laboratorium alam. Dalam melaksanakan kegiatan di
laboratorium alam ini adalah untuk menyampaikan atau menerapkan
aplikasi-aplikasi dari materi fisika dalam kehidupan sehari-hari. Guru harus
sudah menyiapkan fasilitas, alat seadanya ataupun siap memberikan pemahan
konsep tentang aplikasi dari materi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan makalah ini kita
bisa menarik kesimpulan sebagai berikut :
Kegiatan praktikum matematika
dapat dilaksanakan di laboratorium, baik laboratorium yang disiapkan terlebih
dahulu yang dilengkapi dengan segala macam peralatan yang dibutuhkan untuk
praktik, dapat pula di laboratorium alam yang memiliki fasilitas seadanya
sesuai dengan alam yang ada disekitar sekolah. Laboratorium ini diharapkan
dapat menempatkan cara belajar matematika sebagaimana seharusnya yang akan
dapat melibatkan siswa belajar, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Sehingga siswa dapat lebih memahami materi dibandingkan dengan pembelajaran
biasa.
Saran
Saran dari
makalah ini adalah sebagai berikut :
1)
Laboratorium matematika dapat
menunjang pembelajaran supaya lebih efektif.
2)
Pembangunan laboratorium supaya
segera dicanangkan.
3)
Pengelolaan laboratorium harus
diperhatikan dengan baik-baik.
4)
Lengkapi laboratorium dengan alat
peraga yang memadai dan menunjang pembelajaran.
No comments:
Post a Comment