BAB I
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Dalam kegiatan belajar mengajar yang
berlangsung telah terjadi interaksi yang mempunyai suatu tujuan. Guru dan anak
didiklah yang harus menggerakkannya. Interaksi yang bertujuan itu disebabkan
oleh guru yang menggunakannya dengan menciptakan lingkungan yang bernilai
edukatif demi kepentingan anak didik dalam belajar. Guru berusaha menjadi
pembimbing yang baik dengan peran yang arif dan bijaksana, sehingga tercipta
hubungan dua arah yang harmonis antara guru dengan anak didiknya.
Ketika kegiatan belajar mengajar
itu berproses, guru harus dengan ikhlas bersikap dan berbuat, serta mau
memahami anak didiknya dengan segala konsekuensinya. Semua kendala yang terjadi
dan dapat menjadi penghambat proses belajar mengajar, baik dari dalam diri anak
didik maupun dari luar harus guru atasi dan hilangkan bukan
membiarkannya. Karena keberhasilan belajar mengajar lebih banyak ditentukan
oleh guru yang ada dalam kelas.
Dalam mengajar, guru harus pandai
menggunakan pendekatan secara arif dan bijaksana, tidak sembarangan yang
berdampak akan merugikan anak dididk. Pandangan guru terhadap anak didik akan
menentukan sikap dan perbuatan. Setiap guru tidak selalu mempunyai pandangan
yang sama dalam menilai anak didik. Hal ini akan mempengaruhi pendekatan yang
digunakan guru dalam memberikan pengajaran.
Guru yang memandang anak didik
sebagai pribadi yang berbeda dengan anak didik lainnya, akan berbeda dengan
guru yang memandang anak didik sebagai makhluk yang sama dan tidak ada
perbedaan dalam segala hal. Sebaiknya guru memandang anak didik sebagai
individu yang mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing agar mudah dalam
melakukan pendekatan dalam pengajaran.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah yang telah dipaparkan, rumusan masalah dari makalah ini
antara lain.
1.
Apa yang dimaksud dengan kaidah – kaidah
perkembangan individu atau anak?
2. Apa
saja faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan?
3. Bagaimana isi dari hukum perkembangan?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kaidah
– kaidah umum perkembangan individu atau anak
Masa
– masa perkembangan anak
Pengaruh
lingkungan semakin kompleks, pergaulan sosial semakin berkembang sehingga anak
mengalami masa transisi yang menyulitkan bukan saja bagi bunda sebagai orang
tua melainkan dirinya sendiri juga mengalami hal – hal sulit dan membingungkan.
Remaja
dan masa akunya
Ibu
sebgai orang tua tidak dapat lagi dijadikan pegangan sehingga anak dihadapkan
pada dua sisi berbeda yaitu di satu sisi masih anak – anak namun di sisi lain
harus bertingkah seperti orang dewasa. Masa remaja dikenal juga masa negatif
yang ketiga adalah masa pertentangan karena anak memiliki perbedaan pendapat
dan pandangan terhadap nilai – nilai terhadap bunda sebagai orang tua.
Permulaan perkembangan masa remaja
ditandai dengan :
·
Kematangan seksualnya, dalam arti organ
– organ seksual mulai berfungsi sepenuhnya.
·
Perkembangan badan bertambah tinggi
dengan cepat.
·
Pada remaja putri ditandai dengan
menstruasi pertama
·
Pada remaja putra ditandai dengan mimpi
basah
·
Adanya perubahan sekunder secara umum
pada fisik baik remaja putra maupun putri.
Menghadapi sikap para
remaja yang berada pada masa transisi seperti itu maka bunda sebagai orang tua
:
·
Dengan bijaksana mulai melepaskan
sedikit demi sedikit control pada anak agar nantinya dapat tumbuh menjadi orang
yang mandiri.
·
Mau mempertahankan otoritasnya, meskipun
anak telah tumbuh dewasa namun pada hakekatnya tetap akan tergantung pada bunda
sebagai orang tuanya.
B.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
Pola perkembangan dapat dipengaruhi oleh
keadaan atau kondisi di dalam diri si anak itu sendiri, ataupun oleh keadaan
atau kondisi di luar si anak. Perkembangan tidak hanya dipengaruhi oleh satu
faktor saja, melainkan dari banyak faktor yang saling berhubungan dan saling
bergantung. Berikut adalah beberapa faktor yang berasal dari dalam individu :
v Intelegensi
Faktor ini
merupakan faktor yang terpenting dalam mempengaruhi perkembangan si anak. Jika
intelegensi tinggi akan perkembangan akan berjalan cepat, dan jika intelegensi
rendah akan mengakibatkan keterlambatan atau keterbelakangan perkembangan.
Sebagai contohnya adalah anak-anak yang cerdas dapat mulai berjalan pada usia
13 bulan, sedangkan anak yang memiliki kecerdasan rata-rata atau sedang pada
usia 14 bulan.
v Sex
Jenis kelamin
memainkan peranan yang cukup penting dalam perkembangan fisik dan mental si
anak. Hal ini tampak jelas dalam perbedaan tempo pertumbuhan fisik. Ketika
lahir, anak laki-laki sedikit lebih besar dari anak perempuan, akan tetapi anak
perempuan tumbuh lebih cepat dan cepat pula mencapai kematangan daripada anak
laki-laki. Selain itu, anak perempuan juga lebih cepat mencapai kematangan
seksual dan kesempurnaan tubuhnya,dan pertumbuhan mental ketimbang anak
laki-laki.
v Kelenjar sekresi internal
Kelenjar
ini mempengaruhi perkembangan fisik dan mental pada anak baik pada masa
pranatal maupun pada masa postnatal. Sebagaaai contohnya jika kekurangan thyroxin
yang dihasilkan oleh kelenjar thyroid dalam masa pertumbuhan dapat menghambat
perkembangan fisik ddan mental anak. Kelenjar thymus (terletak di dada) yang
terlalu aktif akan menghambat perkembangan yang normal dan membuat si anak baik
fisik maupun mental tetap di dalam keadaan kekanak-kanakan dalam waktu yang
lama.
Sedangkan faktor
yang mempengaruhi perkembangan yanng berasal dari luar individu :
1. Gizi
Makanan
yang bergizi pada tahun-tahun pertama dari kehidupan anak sangat penting karena
sangat dibutuhkan pada perkembangannya. Makanan yang penuh vitamin diperlukan
oleh tubuh si anak agar dia mengalami perkembangan yang normal.
2. Udara segar dan cahaya matahari
Meskipun
faktor ini masih disangsikan apakah mempengaruhi perkembangan mental si anak, tapi
dapat dilihat di sini terdapat perbedaan antara anak yang berada di lingkungan
yang baik dengan anak yang berada di lingkungan yanng kurang baik. Ini dapat
dilihat pada masa mudanya yang mendapatkan udara yang segar dan cahaya matahari
yang cukup atau tidak.
3. Luka dan penyakit
Luka
seperti luka pada kepala, keracunan obat-obatan, penyakit keras akan menghambat
perkembangan anak sampai batas-batas tertentu.
4. Ras
Adanya
perbedaan perkembangan pada anak yang tinggal di daerah Mediteranian dengan
anak yang tinggal di Eropa Utara. Anak yang tinggal di Mediteranian akan lebih
cepat matang secara fisik daripada anak yang di Eropa Utara.
5. Kebudayaan
Karakteristik
perkembangan anak adalah sama dimanapun ia berada. Faktor kebudayaaan hanya
memberi warna aatau variasi pada dasar tingkah lakua anak.
6. Kedudukan dalam keluarga
Kedudukan anak dalam keluarga akan lebih
banyak mempengaruhi perkembangannya melalui faktor lingkungan daripada faktor
yang dibawa laahir. Misalnya saja anak kedua, ketiga, keempat di dalam keluarga
umumnya berkembang lebih cepat daripada anak pertama. Hal ini tidak disebabkan
oleh tingkat intelegensinya, tetapi karena anak kedua,ketigaa dan keempat dapat
belajar dari meniru dari saaudara-saudara yang lebih tua atau dewasa darinya.
Sedangkan anak bungsu, cenderung lebih lambat dalam perkembangan karena dia
dimanjakan dan kurang intensif mengembangkan kesanggupan-kesanggupan yang
dimilikinya.
C. Hukum Perkembangan
Perkembangan fisik
dan mental disamping dipengrauhi oleh factor-faktor tersebut diatas, juga
perkembangan itu berlangsung menurut hukum-hukum tertentu. Adapun hukum-hukum
perkembangan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Hukum Konvergensi
Hukum Konvergensi ini menekankan kepada pengaruh gabungan
antara pembawaaan dan lingkungan. Tokoh yang berpendapat demikian adalah
Willian Stern yang menyatakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan itu adalah
hasil pengaruh bersama kedua unsur pembawaan dan lingkungan.
2. Hukum Mempertahankan dan Mengembangkan Diri
Sebagai makhluk
hidup, manusia mempunyai dorongan/.hasrat untuk mempertahankan diri. Hal ini
terwujud pada usaha makan ketika lapar, menyelanatkan diri apabila ada bahaya. Pada
anak kecil usaha ini diwujudkan dengan menangis, apabila lapar, haus, rasa
tidak enak badan, dan sebagainya, kemudian si ibu akan tanggap dengan
tanda-tanda tersebut.
Dari usaha untuk
memepertahankan diri berlanjut menjadi usaha untuk mengembangkan diri. Pada
anak-anak biasanya terlihat rasa ingin tahunya itu besar sekali, sehingga ank-anak
tidak hentin-hentinya bertanya mengenai suatu hal dan dirinya akan merasa
senang apabila dunianya diisi dengan berbagai pengalaman dan pengetahuan yang
didapat dari sekelilingnya. Melalui kegiatan bermain, berkumpul dengan teman,
bercerita dan sebagainya itu dapat dianggap sebagai dorongan untuk
mengembangkan diri.
3. Hukum Masa Peka
Masa peka ialah masanya suatu fungsi mudah/peka untuk
dikembangkan. Masa peka merupakan masa yang terjadi nya dalam perkembangan pada
saat-saat tertentu. Misalnya anak usia satu sampai dua tahun yang mengalami
masa peka untuk berbicara dan meniru sehingga apa yang diajarkan mudah diikuti
dan berhasil dengan baik.
4. Hukum Kesatuan Organis
Yang dimaksud dengan hukum kesatuan organis disini adalah
bahwa berkembangnya fungsi fisik maupun mental psikologis pada diri manusia itu
tidak berkembang lepas satu sama lainnya tetapi merupakan suatu kesatuan.
5. Hukum Rekapitulasi
Merupakan
pengulangan ringkasan dari kehidupan suatu bangsa yang berlangsung secara lambat
selama berabd-abad. Dengan hokum ini berarti perkembangan jiwa anak itu merupakan
ulangan dan adanya persamaan dengan kehidupan sebelumnya (yang dilakukan oleh
nenek moyang) Dapat dibagi dalam beberapa masa:
a. Masa berburu dan menyamun
Anak usia sekitar 8 tahun senang bermain kejar-kejaran,
perang-perangan, menangkap binatang (capung, kupu-kupu, dsb).
b. Masa mengembala
Anak usia sepuluh tahun senang memelihara binatang
seperti ayam, kucing, burung, anjing, dsb.
c. Masa bercocok tanam
Masa ini dialami oleh anak sekitar umur dua belas tahun,
dengan tanda-tanda sengan berkebun, menyiram bunga.
d. Masa berdagang
Anak senang bermain jual-jualan, tukar menukar foto,
perangko, berkiriman surat dengan teman-teman maupun sahabat pena.
6. Hukum Tempo Perkembangan
Ialah bahwa tiap
anak mempunyai tempo kecepatan dalam perkembangannya sendiri sendiri. Ada anak
yang perkembangannya lebih cepat dari anak lainnya.
7. Hukum Irama Perkembangan
Berlaku terhadap
perkembangan setiap orang baik menyangkut perkembangan jasmani maupun rohani.
Hal ini berlangsung silih berganti, terkadang teratur, terkadang juga tidak. Adakalanya
tenang, adakalanya goncang, tergantung dari irama perkembangan masingmasing individu
tersebut.
Pada umur tiga
sampai lima tahun seorang anak biasanya mengalami irama goncangan sehingga
sukar diatur, suka membangkang, tetapi setelah itu anak bisa tenang kembali.
0Comments